Freitag, 25. Dezember 2015

intermezzo

Aruna dan lidahnya, gara-gara buku ini aku ketinggalan gulungan lukisanku di S Bahn, jumat 2 minggu yang lalu. Petualangan 3 orang sahabat yang berburu kuliner di beberapa kota Indonesia, yang kebetulan sedang ada kasus flu burung pada manusia. kesimpulannya aku semakin bangga menjadi orang indonesia yang mempunyai referensi rasa tiada duanya di dunia!
Kejayaan masa silam yang selalu didengungkan di telinga kami siswa sekolah dasar inpres tentang mengapa orang asing datang ke wilayah nusantara itu kini semakin pudar maknanya, jika tak ada usaha revitalisasi yang nyata, selain dongeng-dongeng yang meninabobokan.
Banyak yang nggak tahu kalau kita sebenarnya masih punya potensi yang gila, bukannya hanya di masa lalu tapi masa sekarang, saat ini, contohnya kakao, indonesia adalah pengekspor kedua terbesar di dunia biji kakao, yang merupakan bahan mentah makanan coklat yang digandrungi di seluruh dunia. Belum lagi kopi, kopi termahal di dunia asalnya ya dari nusantara.
Nah lo.. tunggu apa lagi segera bikin sesuatu dari potensi yang ada, dunia akan terkinthil-kinthil dengan produk indonesia... yak sip!