Samstag, 14. März 2015

Jamur Trüftel yang aromatis





Suatu hari profesor saya kasih lihat sesuatu, sebuah botol kecil dari gelas bening, bekas tempat selai mungkin, bagian tutupnya dilapisi kain, seperti bungkus sesuatu yang masih panas biar tidak berair. Botol itu disodorkan untuk saya cium, baunya seperti bawang goreng, aku tanya apa itu? dia jawab jamur. Jamur??...
Cerita berlanjut, dia mendapatkan jamur yang namanya Trüftel itu dari jaringannya di viktualienmarkt, harga biasa bisa sampai 600 euro lebih! Dia bisa dapatkan jamur dalam botol itu dengan harga setengahnya, hanya untuk sebuah jamur yang tak seberapa banyak, paling-paling satu genggaman tangan.
Setelah aku tanya-tanya teman yang lain dan cari infonya di internet, memang jamur Trüftel itu barang langka, cara memperolehnya pun nggak sembarangan. Hanya dengan membawa babi orang akan bisa menemukan jamur tersebut, karena jamur itu tumbuhnya di dalam tanah, jadi hil yang mustahal mata dan hidung manusia bisa menemukannya. Sekalipun hidungnya pak dokter Oe.
Profesorku tadi menggunakan parutan jamur tersebut untuk ditaburkan ke masakan, bisa spagheti atau apapun, yang penting untuk menambah aroma yang langka. Katanya aromanya kuat sekali jadi hanya perlu beberapa parutan, aroma Trüftel sudah menguasai ruangan. Sebuah aroma yang sebenarnya bisa diakali dengan bawang goreng menurutku.. hehe.
Tapi karena sesuatu yang langka itu bisa mahal harganya, ketika ada uang tak perlu berpikir dua kali untuk membelinya.
Suatu hari yang lain saya lewat di daerah viktualienmarkt, yaitu pasar sembako yang ada di tengah kota münchen, kebetulan saja melihat poster di atas, ternyata bentuknya jamur itu mirip srikaya dan .. tafsirkan sendiri saudara-saudara yang budiman...
Aroma memang mahal harganya, tak peduli bentuknya seperti apa!

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen